Sunday, November 23, 2014

KONSEP DALAM ARSITEKTUR


Konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu kesatuan. Dalam arsitektur, suatu konsep mengemukakan suatu cara khusus bahwa syarat-syarat suatu rencana, konteks, dan keyakinan dapat digabungkan bersama. Suatu konsep harus mengandung kelayakan, ia menunjang maksud-maksud dan cita-cita pokok suatu proyek dan memperhatikan karakteristik-karakteristik dan keterbatasan-keterbatasan yang khas dari setiap proyek. Gagasan arsitektur adalah konsep yang telah disederhanakan menjadi soal arsitektonis formal seperti siang hari, ruang, urutan ruang, integrasi struktur dan bentuk, dan penapakan (siting) dalam bentuk alam.
Suatu tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh rancangan suatu proyek. Gagasan superorganisasi mengacu kepada konfigurasi geometris umum atau hirarki yang harus diperhatikan oleh bagian-bagian suatu proyek. Suatu gagasan superorganisasi memungkinkan variasi pola di antara bagian-bagian, hanya selama mereka memperkuat pola keseluruhan. Tujuan gagasan superorganisasi adalah untuk memberi cukup struktur bagi pola sedemikian rupa sehingga masing-masing bagian dapat dikembangkan dengan keistimewaan-keistimewaannya sendiri dan masih menunjang keseluruhannya.
Parti (skema) dan esquisse (sketsa) adalah produk menurut konsep dan grafik dari suatu metode pengajaran khusus, metode ini menghendaki agar dapat mengembangkan kecakapan konseptual sampai suatu tingkat yang tinggi. Terjemahan harafiah adalah tujuan guna mengembangkan suatu konsep dan diagram yang dapat menjadi rencana yang disederhanakan untuk proyek yang bersangkutan.
Menurut Barnes: “Sebuah bangunan harus memiliki gagasan kuat yang lebih bersifat arsitektur daripada seni patung atau seni lukis- gagasan yang berhubungan dengan kegiatan dalam bangunan… Bila seorang arsitek bertanya pada arsitek lain: ‘Jenis bangunan apa yang sedang Anda buat?’ orang harus segera dapat menarik abstraks, atau diagram, dari gagasan arsiteknya.
KONSEP DAN RANCANGAN ARSITEKTUR
Perumusan konsep bukanlah merupakan suatu kegiatan yang otomatis. Ia memerlukan upaya yang terpusat untuk membuat suatu konsep yang secara layak memadukan hal-hal yang tidak dipersatukan sebelumnya. Perumusan konsep adalah suatu kegiatan yang tidak biasa bagi kebanyakan orang, dan para mahasiswa arsitektur mengalami banyak kesulitan untuk menguasainya seperti juga dalam aspek-aspek perancangan yang lain. Tiga masalah merintangi pengembangan keahlian dalam membuat konsep. Rintangan itu meliputi tentang masalah komunikasi, kekurangan pengalaman, dan pembangkitan hirarki.
Masalah komunikasi yang paling sulit bukanlah menjelaskan konsep kita kepada orang lain, melainkan dalam menjelaskan gagasan kita kepada diri sendiri. Masalah lain yang mempengaruhi perumusan konsep adalah komunikasi grafis. Ironisnya, banyak mahasiswa yang ragu-ragu membuat sketsa sebagai bagian dari proses mereka dalam mengembangkan konsep.
Masalah yang kedua, merupakan perluasan dari masalah yang pertama. Karena banyak bangunan yang dibuat tanpa menggunakan konsep, dan hampir semua kritikus dan banyak arsitek menghindarkan menulis tentang ini, relatif mudahlah bagi seorang peracang yang baru mulai untuk menjadi tidak berhasrat pada konsep-konsep dan tidak memahami peranan yang mereka mainkan dalam perancangan bangunan.
Masalah ketiga, dapat disederhanakan sebagai masalah mengidentifikasi hirarki-hirarki yang tepat. Arsitek harus sanggup membuat penilaian yang membedakan. Pemahaman akan hubungan-hubungan antara gagasan, wawasan, dan konsep dapat membantu memecahkan ketiga masalah tersebut. Gagasan adalah pemikiran nyata yang spesifik yang kita miliki sebagai hasil pemahaman, pengertian, atau pengamatan. Bangunan dan rancangan bangunan terdiri dari banyak keputusan kecil, dan keahlian harus dikembangkan dalam menimbulkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep yang tanggap terhadap berbagai keragaman persoalan yang muncul.
Wawasan adalah gagasan yang dianggap tidak penting, namun selalu masih terdapat kemungkinan bahwa ada suatu dasar kebenaran yang penting yang tersembunyi bahkan dalam setiap ucapan yang fasih. Dalam arsitektur, suatu konsep yang tepat untuk suatu proyek mungkin terus-menerus menolak artikulasi, dan mungkin perlu untuk menciptakan wawasan sebagai suatu langkah dalam merumuskan suatu konsep yang tepak, baik sebagai suatu teknik kunci dan siasat tekan harga jual rumah maupun sebagai akibat mutlak dari kekurangan pengalaman dalam perancangan dan perumusan konsep.
Konsep serupa dengan gagasan, dalam arti keduanya merupakan pemikiran spesifik yang kita miliki sebagai hasil dari suatu pemahaman. Dalam arsitektur, suatu konsep mengidentifikasi bagaimana berbagai aspek persyaratan untuk suatu bangunan dapat dipersatukan dalam suatu pemikiran spesifik yang langsung mempengaruhi rancangan dan konfigurasinya. Skenario konseptual meluaskan pernyataan konsep, dapat digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana semua gagasan dan persoalan penting yang dapat ditinggalkan dalam suatu pernyataan konsep yang lebih singkat dapat dipersatukan dalam satu pernyataan cerita yang panjang. Sekalipun bagian-bagian tiap skenario mungkin telah jelas ditetapkan dari sejak awal, skenario menggunakan pengertian-pengertian yang diperoleh selama proses perancangan untuk mempertalikannya bersama.
HIRARKI KONSEP
Suatu pemahaman tenatang hubungan hirarkis antara wawasan, gagasan, konsep, dan skenario konseptual menjadi landasan untuk mengembangkan suatu proses guna melahirkan konsep-konsep yang tepat untuk bangunan.
Dalam tahap-tahap awal suatu proyek, gagasan mempunyai kesempatan yang baik untuk dapat dipahami, terutama bila pikiran terbuka bagi pemikiran pembaharuan, tidak biasa, dan imajinatif, yang mungkin membantu memecahkan perancangan yang unik atau sulit dan persyaratan yang bersifat perencanaan. Sehingga kemiripan, kemungkinan interaksi, dan pengelompokan gagasan menjadi nyata. Pengamatan-pengamatan ini menciptakan dasar yang memberikan argumen terus-menerus untuk melakukan segala sesuatu.
MACAM-MACAM KONSEP DALAM ARSITEKTUR
1.             Konsep Analogi
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen menandai satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan ide-ide yang mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan pemecahan isu-isu individual. Pemecahan masalah untuk seorang arsitek meminimalisasikan permintaan-permintaan. The Conceptual skenario memperluas pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan. The conceptual scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting dan masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan. Konseptual skenario merupakan produk proses evolusi.
2.             Konsep Metafora
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-kata "seperti" atau "bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.
3.             Konsep Esensi
Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi suatu melalui pendekatan secara pragmatis.

4.             Konsep Tanggapan Langsung dan Pemecahan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek sebaiknya berbeda-beda / menyesuaikan dengan keadaan. Satu konsep tidak dapat diterapkan pada berbagai proyek sebab setiap bangunan memiliki tujuan yang berbeda-beda. 
5.             Konsep Standar-Standar Kesempurnaan (Ideal)
Wawasan, gagasan, konsep dan skenario merupakan suatu rangkaian kesatuan kontinum yang dapat menjadi dasar penting bagi arsitektur. Konsep memadukan berbagai unsur menjadi satu keseluruhan yang berkaitan dan memungkinkan arsitek mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-aspek perancangan yang terpenting.
STANDAR-STANDAR KESEMPURNAAN (IDEALS)
Berlawanan dengan kategori konsep sebelumnya, yang menyarankan bahwa arsitek meninjau ke dalam, permasalahan atau pada suatu masalah yang serupa guna menemukan konsep-konsep yang sesuai. Konsep-konsep yang berhubungan dengan standar kesempurnaan adalah konsep-konsep yang oleh arsitek bawa kepermasalahannya. Jika arsitek membawa konsep yang tepat kepada proyeknya, ia dipuji untuk kecerdasannya. Jika pilhannya tidak sesuai, konsep tersebut menjadi suatu prasangka dan kemampuan dasar arsitek dipertanyakan. Konsep ideal melambangkan aspirasi yang tertinggi dan sasaran yang dimiliki arsitek.
Sebagai contohnya, seorang arsitek dapat membawa ke adalan tiap proyek serangkain konsep ideal mengenakan bagaimana menghemat energy dalam bangunan. Konsep ini mungkin meliputi pembagian ruangan-ruangan tata wilayah menurut kebutuhan akan sinar matahari, membuat bagian bangunan yang tidak terjendela yang dapat diputar terhadap arah angin dingin, mengatur sudut permukaan untuk alat-alat pengumpul panas, dan merancang untuk mampu mencukupi sendiri pada keseluruhan system.
Contoh lain potensi standar kesempurnaan (ideal) mempengaruhi konsep dilukiskan oleh karya Mies van der Rohe. Mies mengembangkan konsep sebuah bangunan yang ideal yang didasarkan pada ruang-ruang yang luas, terbuka, tidak terbagi-bagi oleh dinding partisi, yang dinamakan olehnya “ruang universal.” Gelanggang mahasiswa, perpustakaan, ruang kelas, dan perkantoran diharapkan berfungsi baik sebagai versi dari suatu ruang universal.
Standar-standar kesempurnaan (ideal) dapat mempunyai efek positif dan jika arsitek tidak  memiliki guna mengacu dan menggunakannya dalam perumusan konsep dan pengembangan rancangan-rancangannya, tugas arsitek akan menjadi lebih sulit. Pengalaman-pengalaman mereka yang terdahulou serta wawasan-wawasan yang memilikinya akan menjadi tidak berguna, dan tiap proyek akan harus dimulai dari coretan-coretan. Ini tidak akan membantu  baik arsitek maupun klien. Para arsitek yang fleksibel dan leluasa di dalam menekan standar-standar kesempurnaan yang berbeda untuk proyek-proyek yang berbeda pula memiliki suatu keuntungan dalam memberikan jasa kepada klien mereka.
Idealisme memiliki kata dasar ideal. Ideal = a person or thing conceived as embodying such a conception or conforming to such a standard, and taken as a model for imitation (dictionary.com). Ideal adalah suatu konsepsi akan sebuah kesempurnaan dengan standar tersendiri yang menjadi model.
Secara sadar maupun tidak sadar, arsitektur adalah suatu hal yang sangat erat dengan kehidupan manusia. Arsitektur juga dijadikan manusia sebagai ajang dimana sebuah pemikiran dan cara pandang yang sering disebut – sebut sebagai jati diri atau “true self” manusia, direalisasikan dalam sebuah bentuk konrit.

Aliran Idealisme sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide itu sendiri.

Wednesday, October 8, 2014

PERAN ARSITEK DALAM MENGGALI POTENSI LOKAL PADA KAWASAN PESISIR.

1307113117 :)



            Jika kita semua menyadari, peran arsitek sebenarnya begitu besar untuk setiap prospek, terutama apabila telah disadarkan akan pentingnya penyelamatan kawasan pesisir. Arsitek tidak hanya bertanggung jawab atas desain gedung a gedung b, tapi selain itu arsitek juga memiliki permasalahan khusus dalam menggali potensi lokal pada kawasan pesisir, mendalami penyelamatan, penanggulangan permasalahan ekonomi, serta menyelamatkan potensi lokal yang ada pada kawasan pesisir. Sementara ini, bias kita lihat bukti ketidakpedulian pemerintah terhadap penyelamatan pulau-pulau kecil, terlihat dengan semakin derasnya arus kekuatan modal yang mendaptkan izin dan beroperasi di sektor pertambangan dan lahan yang seharusnya menjadi modal potensi lokal masyarakat kawasan pesisir. Pulau-pulau kecil menjadi sasaran empuk untuk eksploitasi sektor pertambangan. Bahkan ruang kelola rakyat untuk sektor pertanian, peternakan, dan sejenisnya disabotase untuk kepentingan investasi perindustrian.
            Dengan menyandang gelar arsitek, kita tidak dapat lari dari kenyataan bahwa peranan arsitek cukup besar dalam pengembangan penggalian potensi lokal pada kawasan pesisir, menganalisis apa yang penting untuk kita ketahui dan kita gali secara menyeluruh tentang kawasan pesisir. Menjelajahi nilai-nilai besar untuk setiap M2 kawasan pesisir. Potensi lokal yang dikembangkan dari masyarakat lokal untuk mereka kelola menjadi sejuta keuntungan besar bagi kawasan mereka. Perlunya keberadaan aristek yang paham akan kebutuhan dalam pengembangan potensi lokal yang ada pada kawasan pesisir.

            Mungkin tak banyak yang paham akan penyelamatan kawasan pesisir, apalagi untuk seorang arsitek yang tak begitu jauh mendalami peranannya dalam membangkitkan potensi lokal pada kawasan pesisir, tetapi dengan berusaha mendalami peran yang tak hanya memenuhi kepuasan klien dalam desainnya, arsitek juga memiliki tanggung jawab penting untuk menyelamatkan jutaan permata negeri ini. Arsitek yang membantu menyempurnakan pengelolaan dan pengembangan kearifan lokal pada kawasan pesisir, memunculkan kembali nilai-nilai dan moral akan tanggung jawab yang harus digali dalam pribadi seorang arsitek, arsitek diharapkan dapat melihat tanggung jawabnya akan penting tentang pengelolaan potensi lokal pada tahun tahun kedepannya. Merancang dan mengelola potensi dari sumber daya alam yang original. Semoga aritek di Indonesia ini sadar bahwa perannya begitu besar akan Pentingnya penyelamatan kearifan lokal pada kawasan Pesisir. :)

Say Hallo

Say Hallo :)


Cerita sehari hari ya selalu tentang dunia estetika yang fungsional, nyaman, dan penuh pertimbangan dalam mendesain dan menciptakan yang merupakan awal dari cerita. Bercerita tentang arsitek menurut pemikiran mereka yang bisa dikatakan "berpikir secara awam" arsitek yaitu seorang yang mendesain bangunan megah mewah dan fungsional. Bangunan yang cantik dan nyaman, dan selalu menjadi maskot pada suatu negara.

Menjadi arsitek sendiri menjadi suatu tantangan yang unik untuk di dalami, menjalani hari hari bersama ide ide dan konsep konsep yang melayang layang tanpa kejelasan jika tidak tegas dalam pengambilan keputusan. ah yang jelas arsitek itu nutrisi sehari-hari saya, lovearchitectureeverafter !